Pengertian & Contoh Artikel Pendidikan

By: rianda 3 min read

Sangat penting memang mengupdate informasi tentang pendidikan melalui sumber informasi apa pun yang bisa didapatkan. Salah satu sumber informasi tentang pendidikan bisa didapat dari artikel yang saat ini mudah ditemukan di internet atau media cetak. Apa itu artikel pendidikan? Dan bagaimana contoh artikel pendidikan? Untuk lebih jelasnya bisa disimak pada penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Artikel Pendidikan?

Artikel sendiri adalah sebuah karangan yang ditulis berdasarkan fakta dengan panjang atau jumlah kata tertentu. Memiliki tujuan dipublikasikan melalui media online (internet) atau cetak (koran, majalah, bulletin, flyer dan sebagainya). Penulis memiliki maksud menulis artikel untuk menyampaikan gagasan atau fakta yang ditemukannya.

Sedangkan artikel pendidikan adalah, artikel yang ditulis oleh seseorang (penulis) yang berisikan tentang topik pendidikan. Pendidikan yang dimaksud sangat luas mulai dari pendidikan formal maupun non formal, yang bertujuan mengedukasi atau sebagai sumber informasi. Penulis menyampaikan pembahasan tentang pendidikan kepada banyak orang agar lebih memahami tentang pendidikan.

Contoh Artikel Pendidikan

Setelah mengetahui pengertian tentang artikel secara umum dan artikel pendidikan khususnya, mungkin saat ini mulai penasaran bagaimana bentuknya. Agar lebih jelas dan tidak bingung membayangkan bagaimana itu artikel pendidikan, bisa dengan melihat contoh artikel pendidikan di bawah ini:

1. Artikel Pendidikan Sederhana

Pertama adalah contoh artikel pendidikan sederhana dengan panjang 500 kata dengan kata kunci “pendidikan di Indonesia”. Berikut ini contoh artikelnya:

Masalah Pelik Pendidikan Di Indonesia

Pendidikan memiliki peranan sangat penting bagi kemajuan sebuah negara termasuk negara Indonesia. Namun apa jadinya jika pendidikan yang sangat penting dan menjadi tonggak kemajuan bangsa masih menjadi masalah mendasar di Indonesia. Pendidikan di Indonesia disinyalir sangat sulit mengalami perkembangan karena memang banyak faktor yang menyebabkannya.

Faktor Penghambat Pendidikan Di Indonesia

Memang tdak mudah memajukan pendidikan di Indonesia yang memiliki penduduk dan luas wilayah yang sangat luas ini. Banyak faktor-faktor yang sering kali menjadi penghambat bagi upaya pemerintah dalam memajukan pendidikan di negeri ini. Berikut ini beberapa faktor penyebabnya:

1. Biaya Pendidikan Yang Mahal

Menjadi faktor utama dan paling banyak menjadi alasan bagi yang putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan. Tidak memiliki biaya atau biaya pendidikan yang dirasa sangat mahal menjadi alasan utama bagi yang putus sekolah. Dengan demikian bisa kita lihat jika semakin sedikit warga negara Indonesia yang memiliki pendidikan tinggi karena banyak yang tidak bisa mengaksesnya.

Hanya prosentase kecil saja yang bisa mengakses pendidikan tinggi di Indonesia dibanding jumlah penduduk usia sekolah. Hal itu memang wajar karena harga pendidikan tinggi di Indonesia tidak sebanding dengan upah sebagian besar penduduk Indonesia. Oleh sebab itu, biaya memang masih menjadi salah satu masalah saat seseorang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.

2. Fasilitas Pendidikan Yang Kurang Memadai Di Daerah Tertentu

Faktor kedua yang menjadi penghambat perkembangan pendidikan di negara Indonesia adalah masalah fasilitas pendidikan yang kurang memadai. Memang fasilitas pendidikan di daerah tertentu seperti perbatasan atau pedalaman masih kurang memadai bahkan kurang layak. Hal ini menyebabkan keinginan bersekolah terbentur dengan fasilitas yang tidak tersedia atau sangat minim.

Akar masalah dari fasilitas ini terletak pada infrastruktur yang mempengaruhi akses pemerintah ke daerah-daerah terluar dan terdalam. Oleh karena itu, pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur agar tidak ada lagi daerah di Indonesia yang terisolir. Dengan demikian akses terhadap fasilitas pendidikan lebih mudah.

3. Pemerataan Pendidikan Yang Kurang

Faktor berikutnya adalah pemerataan pendidikan yang dirasa kurang, terjadi kesenjangan pendidikan antara kota besar dan daerah terdalam. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk bisa melakukan pemerataan pendidikan di semua daerah di Indonesia. Tidak mudah memang melakukan pemerataan pendidikan di semua daerah, namun itu merupakan hak Setiap warga yang sudah diatur dalam UUD.

4. Wilayah Geografis Yang Sangat Luas

Faktor keempat adalah Indonesia memiliki wilayah geografis yang sangat luas dan merupakan kepulauan. Ini juga menjadi faktor yang mempengaruhi bahkan menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia. Hal ini karena, mengakibatkan akses pendidikan yang kurang merata bagi Setiap pulau atau daerah.

Dengan wilayah yang sangat luas pemerintah pusat yang berada di Jakarta akan sedikit kesulitan menjangkau wilayah terdalam dan terluar dari Indonesia. Dengan demikian pendidikan tidak bisa berkembang dengan baik di daerah-daerah tertentu di negara ini.

5. Budaya Suatu Daerah Yang tertutup

Faktor terakhir adalah budaya di sebuah daerah yang tidak bisa menerima pendidikan dari luar. Seperti suku pedalaman yang terkadang tidak mengijinkan penduduknya menempuh pendidikan secara formal. Bahkan di beberapa daerah pedalaman juga menganggap pendidikan tidak penting dan lebih memilih melanjutkan kebiasaan atau budaya lama suku tersebut.

Demikianlah beberapa faktor yang menyebabkan pendidikan di Indonesia tidak bisa berkembang pesat layaknya di negara maju. Menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah yang berkuasa saat ini untuk memperkecil faktor penghambat tersebut agar pendidikan bisa semakin maju. Hal itu karena, pendidikan merupakan hak semua warga negara Indonesia.

2. Artikel Pendidikan Singkat

Setelah mengetahui contoh artikel pendidikan yang sederhana sekarang bisa dilihat contoh artikel singkat pendidikan dengan 300 kata. Berikut ini contoh artikel pendidikan yang kedua:

Pendidikan Usia Dini Itu Diwali Dari Keluarga

Saat ini sedang gencar diperkenalkan pendidikan usia dini kepada seluruh masyarakat Indonesia. Banyak yang beranggapan sangat penting memasukkan anak ke seolah PAUD agar anak mendapatkan pendidikan di usia dini. Namun tahukah anda jika pendidikan anak dini usia sebenarnya diawali dari keluarga. Dijelaskan pada undang-undang jika pendidikan merupakan kerjasama keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Bagaimana Melaksanakan Pendidikan Usia Dini Yang Benar?

Saat ini kerja sama antar stake holder pendidikan usia dini masih sangat kurang, seringkali semua diserahkan pada institusi PAUD. Berikut ini cara yang benar menerapkan pendidikan dini usia untuk anak:

1. Rumah Dijadikan Institusi Pendidikan Pertama

Sudah selayaknya rumah tempat tinggal anak dijadikan institusi pendidikan pertama bagi anak. Rumah bisa digunakan sepenuhnya untuk memulai pendidikan anak usia dini dengan menjadikan tempat bermain sambil belajar.

2. Keluarga Menjadi Pengajar Utama

Keluarga harus bertindak sebagai guru yang pertama dan utama bagi Setiap anak di Indonesia. Ibu terutama yang harus memenuhi peran ini, karena sudah semestinya ibu yang lebih banyak memiliki waktu dengan anak.

3. Pola Pengasuhan Dijadikan Dasar Pendidikan Moral Bagi Anak

Pola pengasuhan yang benar akan menjadi dasar pendidikan moral bagi Setiap anak usia dini. Hal itu karena, setiap anak bertindak berdasarkan keteladanan orang tua dan keluarga dekatnya. Setiap pola asuh yang dilakukan dengan benar akan menghasilkan pendidikan moral yang baik bagi anak.

4. Teknologi Harus Dijadikan Bahan Ajar

Teknologi yang ada di rumah bisa dijadikan salah satu bahan ajar bagi anak. Gadget misalnya bisa dijadikan alat peraga yang baik, tidak hanya dijadikan alat mainan untuk game bagi anak.

Demikianlah seharusnya pendidikan usia dini dimulai, keluarga lah yang menjadi kunci utama kesuksesan-nya. Jadilah keluarga yang mendukung pendidikan usia dini bagi anak-anak dengan tidak mengesampingkan peran keluarga di dalamnya.

Nah itulah pengertian dan contoh artikel pendidikan baik yang singkat atau pun sederhana, yang digolongkan berdasarkan jumlah kata. Untuk mendapatkan artikel yang lebih lengkap tentu harus dibuat dengan jumlah kata yang lebih banyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *